Hukum Bacaan Tajwid Surat An Nur Ayat 2 Dilengkapi Kandungan & Tafsirnya

Hukum tajwid surat An Nur ayat 2. Surat An-Nur ada dalam Al Qur’an di urutan ke-24. Surat ini terdiri dari 64 ayat dan termasuk dalam surat yang diturunkan setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah. Atau tergolong surat Madaniyah. Nama surat An Nur yang berarti cahaya, diambil dari kata di dalam ayat 35.

Pada kesempatan kali ini dspeduli.id akan mengambil salah satu ayat dalam surat An Nur yang isinya mengandung tentang penjelasan hukum zina, yaitu ayat ke dua.

Tulisan Surat An Nur Ayat 2 dan Artinya

Sebelum membahas tentang hukum tajwid surat An Nur ayat 2, kita perlu tahu bacaannya terlebih dahulu. Berikut adalah bacaan surat An Nur ayat ke 2 dari tulisan arab dan latinnya yang sesuai cara baca tajwid beserta artinya:

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ ٢

(Azzaaniyatu wazzaanii fajliduu kulla waahidim minhumaa miata jaldatiw walaa ta’khudzkum bihimaa ro’fatung fii diinillaahi ing kungtum tu’minuuna billaahi wal yaumil aakhiri wal yasyhad ‘adzaabahumaa thoo i fatum minal mu’miniin)

Artinya:
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah jika kamu beriman kepada-Nya dan hari akhir. Hendaklah (pelaksanaan) hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin.”

Hukum Bacaan Tajwid Surat An Nur Ayat 2

Berikut adalah penjelasan lengkap hukum bacaan tajwid surat An Nur ayat 2 sesuai urutan nomor yang sudah tertera di gambar atas:

an nur ayat 2, surat an nur ayat 2, surat an nur ayat ke 2, tajwid surat an nur ayat 2, hukum tajwid surat an nur ayat 2, bacaan tajwid surat an nur ayat 2, tulisan surat an nur ayat 2, tulisan arab surat an nur ayat 2, tulisan latin surat an nur ayat 2, arti surat an nur ayat 2, tajwid surat an nur ayat 2 perkategori, arti perkata surat an nur ayat 2, terjemah perkata surat an nur ayat 2, isi kandungan surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2, tafsir ringkat kemenag surat an nur ayat 2, tafsir lengkap kemenag surat an nur ayat 2, hikmah surat an nur ayat 2, terjemahan surat an nur ayat 2, terjemah indonesia surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag ri, ds peduli
  1. Alif lam syamsiyah: Karena ada huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu zain. Cara membacanya menjadi “Azzaniyatu”, huruf lam nya dimasukkan ke huruf zain.
  2. Mad thobi’i: Karena ada huruf zain berharokat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  3. Alif lam syamsiyah: Karena ada huruf alif lam bertemu dengan huruf syamsiyah yaitu zain. Cara membacanya menjadi “Wazzaanii”, huruf lam dimasukkan ke dalam huruf zain.
  4. Mad thobi’i: Karena ada huruf zain berharokat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  5. Mad thobi’i: Karena ada huruf ya’ sukun yang sebelumnya didahului oleh huruf berharakat kasroh. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  6. Qalqalah sugra: Karena ada huruf jim berharokat sukun dan berada di tengah kalimat. Cara membacanya setengah dipantulkan.
  7. Mad thobi’i: Karena ada huruf dal berharakat dhommah bertemu dengan wawu sukun. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  8. Mad thobi’i: Karena ada huruf wawu berharakat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  9. Idghom bighunnah: Karena ada kasroh tanwin bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya dimasukkan ke huruf mim dan ditahan serta diiringi dengungan dua hingga tiga harakat, “Waahidimminhumaa”.
  10. Idzhar halqi: Karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ha’. Cara membacanya jelas, “Minhumaa”.
  11. Mad thobi’i: Karena ada huruf mim berharakat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  12. Tanda waqaf al waslu ula: Meneruskan bacaan lebih baik daripada berhenti atau mewaqafkannya.
  13. Idghom bighunnah: Karena ada huruf berharakat kasroh tanwin bertemu dengan huruf wawu. Cara membacanya dengan memasukkan ke huruf wawu dan mendengung selama dua sampai tiga harakat, “Jaldatiwwalaa”.
  14. Mad thobi’i: Karena ada huruf lam berharakat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  15. Ikhfa’ syafawi: Karena ada mim sukun bertemu dengan huruf ba’. Cara membacanya samar-samar antara huruf mim dan ba’ dengan mendengung dengan posisi bibir atas dan bawah tertutup, ditahan selama dua sampai tiga harakat.
  16. Mad thobi’i: Karena ada huruf mim berharakat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  17. Ikhfa’ haqiqi: Karena ada huruf berharakat dhommah tanwin bertemu dengan huruf fa’. Cara membacanya samar-samar dan ditahan serta mendengung selama dua sampai tiga harakat, “Ro’fatung fii”.
  18. Mad thobi’i: Karena ada huruf berharakat kasroh bertemu dengan ya’ sukun. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  19. Tarqiq: Karena ada lafdzul jalalah (lafadz Allah) didahului oleh huruf yang berharakat kasroh. Cara membacanya tipis.
  20. Ikhfa’ haqiqi: Karena ada nun sukun bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya samar-samar dan ditahan serta mendengung selama dua sampai tiga harakat, “Ingkungtum”.
  21. Ikhfa’ haqiqi: Karena ada nun sukun bertemu dengan huruf ta’ setelahnya. Cara membacanya samar-samar dan ditahan disertai dengungan selama dua sampai tiga harakat, “Kungtum”.
  22. Idzhar syafawi: Karena ada mim sukun bertemu dengan huruf ta’ setelahnya. Cara membacanya jelas, “Kungtum tu’minuuna”.
  23. Mad thobi’i: Karena ada huruf nun berharakat dhommah bertemu dengan wawu sukun. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  24. Tarqiq: Karena ada lafdzul jalalah (lafadz Allah) didahului oleh huruf berharakat kasroh. Cara membacanya tipis.
  25. Alif lam qomariyah: Karena ada huruf alif lam bertemu dengan huruf ya’ (huruf qomariyah). Cara membacanya, “Walyaumi”, alif lam dibaca jelas.
  26. Alif lam qomariyah: Karena ada huruf alif lam bertemu dengan huruf alif (huruf qomariyah). Cara membacanya, “Walyaumil aakhiri”, alif lamnya dibaca jelas.
  27. Mad thobi’i: Karena ada huruf alif berharokat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  28. Tanda waqaf jaiz: Artinya boleh berhenti atau melanjutkan bacaan.
  29. Qalqalah sughra: Karena ada huruf qalqalah, disini adalah huruf dal berharakat sukun di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan.
  30. Mad thobi’i: Karena ada huruf dzal berharakat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  31. Mad thobi’i: Karena ada huruf mim berharakat fathah bertemu dengan alif. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat.
  32. Mad wajib muttashil: Karena ada mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya dipanjangkan lima sampai enam harakat.
  33. Idghom bighunnah: Karena ada huruf berharakat dhommah tanwin bertemu dengan huruf mim. Cara membacanya dengan memasukkan ke huruf mim disertai dengungan selama dua sampai tiga harakat, “Thoo ifatumminal”.
  34. Alif lam qomariyah: Karena ada huruf alif lam bertemu dengan huruf qomariyah (huruf mim). Cara membacanya, “Minalmu’miniin”, alif lamnya dibaca jelas.
  35. Mad arid lissukun: Karena ada huruf mad bertemu dengan huruf bersukun di akhir ayat. Cara membacanya dipanjangkan selama dua sampai enam harakat.

Ada 35 hukum bacaan tajwid surat An Nur ayat 2 yang sudah dijelaskan masing-masing jenis beserta alasannya.

Tajwid Surat An Nur Ayat 2 Perkata

an nur ayat 2, surat an nur ayat 2, surat an nur ayat ke 2, tajwid surat an nur ayat 2, hukum tajwid surat an nur ayat 2, bacaan tajwid surat an nur ayat 2, tulisan surat an nur ayat 2, tulisan arab surat an nur ayat 2, tulisan latin surat an nur ayat 2, arti surat an nur ayat 2, tajwid surat an nur ayat 2 perkategori, arti perkata surat an nur ayat 2, terjemah perkata surat an nur ayat 2, isi kandungan surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2, tafsir ringkat kemenag surat an nur ayat 2, tafsir lengkap kemenag surat an nur ayat 2, hikmah surat an nur ayat 2, terjemahan surat an nur ayat 2, terjemah indonesia surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag ri
Hukum Tajwid Surat An Nur Ayat 2 Perkata – dspeduli.id

Setelah kami jelaskan hukum bacaan tajwid yang ada di surat An Nur ayat 2 secara global beserta alasannya. Berikut ini kami cantumkan untuk tajwid surat An Nur ayat 2 perkata:

Teks ArabHukum Bacaan
الزَّانِيَةُAlif lam syamsiyah dan mad thobi’i
وَالزَّانِيAlif lam syamsiyah dan dua mad thobi’i
فَاجْلِدُوا Qalqalah sughra dan mad thobi’i atau mad asli
وَاحِدٍ مِّنْهُمَاMad thobi’i, idghom bighunnah dan mad thobi’i
جَلْدَةٍ وَلَاIdghom bighunnah dan mad thobi’i
تَأْخُذْكُم بِهِمَاIkhfa’ syafawi dan mad thobi’i
رَأْفَةٌ فِيIkhfa’ haqiqi dan mad thobi’i
دِينِ اللَّهِMad thobi’i dan tarqiq
إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَDua ikhfa’ haqiqi, idzhar syafawi dan mad thobi’i
بِاللَّهِTarqiq
وَالْيَوْمِAlif lam qomariyah
الْآخِرِAlif lam qomariyah
وَلْيَشْهَدْQalqalah sughra
عَذَابَهُمَاDua mad thobi’i
طَائِفَةٌ مِّنَMad thobi’i dan idghom bighunnah
الْمُؤْمِنِينَAlif lam qomariyah dan mad arid lissukun

Tajwid Surat An Nur Ayat 2 Perkategori

Sudah dspeduli.id jabarkan hukum bacaan tajwid surat An Nur ayat 2 secara rinci di atas. Kalau kita kategorikan sesuai hukum bacaan tajwidnya ada 12, sebagai berikut:

1. Alif Lam Syamsiyah

Ada dua hukum bacaan alif lam syamsiyah di dalam tajwid surat An Nur ayat 2, yaitu di kata:

  • الزَّانِيَةُ
  • وَالزَّانِي

2. Mad Thobi’i

Terdapat 13 hukum bacaan mad thobi’i dalam tajwid surat An Nur ayat 2, yaitu di kata:

  • الزَّانِيَةُ
  • وَالزَّانِي (Disini ada 2)
  • فَاجْلِدُوا
  • وَاحِدٍ
  • مِّنْهُمَا
  • وَلَا
  • بِهِمَا
  • دِينِ
  • تُؤْمِنُونَ
  • الْآخِرِ
  • عَذَابَهُمَا (Disini ada 2)

3. Qalqalah Sugra

Ada dua hukum bacaan qalqalah sugra di dalam tajwid surat An Nur ayat 2, yaitu di kata:

  • فَاجْلِدُوا
  • وَلْيَشْهَدْ

4. Idghom Bighunnah

Terdapat tiga idghom bighunnah dalam tajwid surat An Nur ayat 2 ini, yaitu di kata:

  • وَاحِدٍ مِّنْهُمَا
  • جَلْدَةٍ وَلَا
  • طَائِفَةٌ مِّنَ

5. Idzhar Halqi

Ada satu hukum bacaan ini dalam tajwid surat An Nur ayat 2, yaitu di kata:

  • مِّنْهُمَا

6. Tanda Waqaf

Di dalam ayat ini terdapat dua tanda waqaf, yaitu:

  • Waqaf al waslu ula, dan
  • Waqaf jaiz

7. Ikhfa’ Syafawi

Kemudian hukum bacaan ikhfa’ syafawi di dalam tajwid surat An Nur ayat 2 ini ada satu, yaitu di kata:

  • تَأْخُذْكُم بِهِمَا

8. Ikhfa’ Haqiqi

Ada 3 hukum bacaan ini di tajwid surat An Nur ayat 2, yaitu di kata:

  • رَأْفَةٌ فِي
  • إِن كُنتُمْ (Disini ada 2)

9. Tarqiq

Di dalam hukum tajwid surat An Nur ayat 2 ini ada dua bacaan lam tarqiq, yaitu di kata:

  • دِينِ اللَّهِ
  • بِاللَّهِ

10. Idzhar Syafawi

Ada satu hukum bacaan idzhar syafawi di dalam tajwid surat An Nur ayat 2, yaitu di kata:

  • كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ

11. Alif Lam Qomariyah

Terdapat tiga hukum bacaan alif lam qomariyah dalam tajwid surat An Nur ayat 2 ini, yaitu di kata:

  • وَالْيَوْمِ
  • الْآخِرِ
  • الْمُؤْمِنِينَ

12. Mad Arid Lissukun

Yang terakhir hukum bacaan ini ada satu di akhir ayat 2 surat An Nur, yaitu kata:

  • الْمُؤْمِنِينَ

Arti Perkata Surat An Nur Ayat 2

an nur ayat 2, surat an nur ayat 2, surat an nur ayat ke 2, tajwid surat an nur ayat 2, hukum tajwid surat an nur ayat 2, bacaan tajwid surat an nur ayat 2, tulisan surat an nur ayat 2, tulisan arab surat an nur ayat 2, tulisan latin surat an nur ayat 2, arti surat an nur ayat 2, tajwid surat an nur ayat 2 perkategori, arti perkata surat an nur ayat 2, terjemah perkata surat an nur ayat 2, isi kandungan surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2, tafsir ringkat kemenag surat an nur ayat 2, tafsir lengkap kemenag surat an nur ayat 2, hikmah surat an nur ayat 2, terjemahan surat an nur ayat 2, terjemah indonesia surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag ri

Kita sudah mempelajari hukum bacaan tajwid surat An Nur ayat 2 ini di atas. Kemudian untuk memahami isi kandungan dalam surat An Nur ayat 2 membutuhkan arti atau tahu makna perkatanya.

Berikut kami cantumkan terjemah atau arti perkata surat An Nur ayat 2:

Pezina perempuanالزَّانِيَةُ
Dan pezina laki-lakiوَالزَّانِي
Maka deralahفَاجْلِدُوا
Setiap atau tiap-tiapكُلَّ
Seorang, satu, atau masing-masingوَاحِدٍ
Dari keduanyaمِّنْهُمَا
Seratusمِائَةَ
Deraanجَلْدَةٍ
Dan janganlahوَلَا
Mengambil atau menjadikan kamuتَأْخُذْكُم
Kepada keduanyaبِهِمَا
Belas kasihanرَأْفَةٌ
Dalamفِي
Agamaدِينِ
Allahاللَّهِ
Jikaإِن
Kamu adalahكُنتُمْ
Kamu berimanتُؤْمِنُونَ
Kepada Allahبِاللَّهِ
Dan hariوَالْيَوْمِ
Akhirالْآخِرِ
Dan hendaklah menyaksikanوَلْيَشْهَدْ
Siksaan atau hukuman keduanyaعَذَابَهُمَا
Golonganطَائِفَةٌ
Dariمِّنَ
Orang-orang yang berimanالْمُؤْمِنِينَ

Isi Kandungan Surat An Nur Ayat 2

an nur ayat 2, surat an nur ayat 2, surat an nur ayat ke 2, tajwid surat an nur ayat 2, hukum tajwid surat an nur ayat 2, bacaan tajwid surat an nur ayat 2, tulisan surat an nur ayat 2, tulisan arab surat an nur ayat 2, tulisan latin surat an nur ayat 2, arti surat an nur ayat 2, tajwid surat an nur ayat 2 perkategori, arti perkata surat an nur ayat 2, terjemah perkata surat an nur ayat 2, isi kandungan surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2, tafsir ringkat kemenag surat an nur ayat 2, tafsir lengkap kemenag surat an nur ayat 2, hikmah surat an nur ayat 2, terjemahan surat an nur ayat 2, terjemah indonesia surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag ri

Isi kandungan surat An Nur ayat 2 adalah tentang aturan atau hukum perzinahan. Berikut dspeduli.id rangkumkan isi kandungannya menjadi beberapa point:

  1. Ayat ini menunjukkan bahwa islam sangat tegas dan serius dalam menjaga kehormatan manusia, dengan melarang adanya perzinahan.
  2. Hukuman atau had bagi pelaku zina baik perempuan atau laki-laki yang belum menikah adalah dicambuk 100 kali. Sedangkan yang sudah menikah atau muhsan adalah dirajam.
  3. Tidak boleh adanya belas kasihan yang menghalangi ataupun membatalkan hukum Allah dalam pelaksanaan hukuman tadi.
  4. Melaksanakan hukum Allah termasuk pelaksanaan hukuman ini, menunjukkan parameter keimanan seseorang.
  5. Pelaksanaan hukuman untuk pelaku zina baik perempuan atau laki-laki harus disaksikan oleh orang banyak.

Tafsir Ringkas Kemenag An Nur Ayat 2

Surat An Nur ayat ke 2 ini mengandung tentang ketentuan hukum yang sudah pasti, salah satunya adalah hukum perzinaan.

Kepada pezina perempuan yang belum pernah menikah dan demikian pula pezina laki-laki yang belum pernah menikah, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali jika perzinaan keduanya terbukti dan sesuai dengan syarat-syaratnya.

Dan jangan sampai rasa belas kasihan kepada keduanya (pezina perempuan dan laki-laki tadi) mencegah kamu untuk menjalankan agama serta hukum Allah, apabila kamu beriman kepada Allah dan hari kiamat (hari akhir). Salah satu konsekuensi dari iman adalah menjalankan hukum Allah.

Dan hendaklah ketika pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman, paling tidak tiga sampai empat orang. Agar hukuman tersebut bisa menjadi pelajaran bagi pihak-pihak yang menyaksikan dan mendengarnya.

Tafsir Lengkap Kemenag An Nur Ayat 2

an nur ayat 2, surat an nur ayat 2, surat an nur ayat ke 2, tajwid surat an nur ayat 2, hukum tajwid surat an nur ayat 2, bacaan tajwid surat an nur ayat 2, tulisan surat an nur ayat 2, tulisan arab surat an nur ayat 2, tulisan latin surat an nur ayat 2, arti surat an nur ayat 2, tajwid surat an nur ayat 2 perkategori, arti perkata surat an nur ayat 2, terjemah perkata surat an nur ayat 2, isi kandungan surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2, tafsir ringkat kemenag surat an nur ayat 2, tafsir lengkap kemenag surat an nur ayat 2, hikmah surat an nur ayat 2, terjemahan surat an nur ayat 2, terjemah indonesia surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag ri
Tajwid Surat An Nur Ayat 2 – dspeduli.id

Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang-orang islam yang berzina baik itu wanita atau laki-laki yang telah akil balig, merdeka, dan tidak muhsan, hukumnya didera 100 kali dera, sebagai hukuman atas tindakannya itu.

Yang dimaksud dengan muhsan adalah wanita atau laki-laki yang pernah bersebadan dan menikah. Sedangkan tidak muhsan berarti belum pernah menikah dan bersebadan, dengan kata lain masih perjaka dan gadis.

Mereka jika berzina hukumannya adalah dicambuk 100 kali. Pencambukan itu harus dilaksanakan tanpa belas kasihan yakni tanpa henti dengan persyaratan tidak menyebabkan patah tulang atau luka.
Untuk orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, tidak dibenarkan bahkan juga dilarang menaruh belas kasihan ke pelanggar hukum itu yang tidak menjalankan ketetapan yang sudah digariskan dalam agama Allah.

Nabi Muhammad SAW harus dijadikan contoh atau suri tauladan dalam menegakkan hukum. Beliau pernah berkata: Dari ‘Aisyah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Andaikata Fatimah binti Muhammad mencuri, pasti saya potong tangannya.” (Riwayat Asy-Syaikhan)

Hukuman cambuk itu hendaknya dilakukan oleh yang berwajib dan dilaksanakan di tempat umum dan terhormat, seperti di masjid. Sehingga bisa disaksikan oleh orang banyak, dengan tujuan supaya orang-orang yang menyaksikan pelaksanaan hukuman dera itu mendapatkan pelajaran. Jadi mereka betul-betul bisa menahan dirinya dari perbuatan zina.

Adapun pezina-pezina muhsan baik wanita atau laki-laki hukumannya adalah dilempar dengan batu sampai mati, yang menurut istilah dalam Islam disebut “rajam “. Hukuman rajam ini juga dilaksanakan oleh orang yang berwenang dan dilaksanakan di tempat umum yang bisa disaksikan oleh orang banyak.

Hukum rajam ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad saw yang mutawatir. Diriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, Ali, Jabir bin Abdillah, Abu Said Al-Khudri, Abu Hurairah, Zaid bin Khalid dan Buraidah Al-Aslamy, bahwa seorang sahabat Nabi SAW yang bernama Maiz telah dijatuhi hukuman rajam berdasarkan pengakuannya sendiri bahwa dia berzina.

Begitu pula dua orang wanita dari Bani Lahm dan Bani Hamid telah dijatuhi hukuman rajam, berdasarkan pengakuan keduanya bahwa mereka sudah berzina. Hukuman itu dilaksanakan di depan umum. Demikianlah hukuman perbuatan zina di dunia.

Adapun di akhirat kelak, pezina itu akan masuk neraka jika tidak bertaubat, seperti sabda Nabi SAW: “Jauhilah zina karena dalam zina ada empat perkara. Menghilangkan kewibawaan wajah, memutus rejeki, membuat murka Allah, dan menyebabkan kekal di neraka.” (Riwayat Ath-Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausath, dari Ibnu ‘Abbas)

Kenyataannya adalah bahwa budaya pergaulan bebas laki-laki dan wanita telah menimbulkan penyakit-penyakit yang susah sembuh, yaitu HIV/AIDS, hilangnya sistem ketahanan tubuh pada manusia yang akhirnya orang bersangkutan akan mati secara perlahan. Telah memunculkan banyaknya bayi terlahir di luar pernikahan, sehingga mengacaukan keturunan dan pada gilirannya mengacaukan tatanan sosial dan hukum.

an nur ayat 2, surat an nur ayat 2, surat an nur ayat ke 2, tajwid surat an nur ayat 2, hukum tajwid surat an nur ayat 2, bacaan tajwid surat an nur ayat 2, tulisan surat an nur ayat 2, tulisan arab surat an nur ayat 2, tulisan latin surat an nur ayat 2, arti surat an nur ayat 2, tajwid surat an nur ayat 2 perkategori, arti perkata surat an nur ayat 2, terjemah perkata surat an nur ayat 2, isi kandungan surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2, tafsir ringkat kemenag surat an nur ayat 2, tafsir lengkap kemenag surat an nur ayat 2, hikmah surat an nur ayat 2, terjemahan surat an nur ayat 2, terjemah indonesia surat an nur ayat 2, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag, tafsir surat an nur ayat 2 kemenag ri

Perbuatan zina telah disepakati sebagai dosa besar yang ada pada urutan ke-3 setelah musyrik dan membunuh, sebagaimana diterangkan dalam hadis Nabi SAW: Berkata Abdullah bin Mas’ud, “Wahai Rasulullah! Dosa apa yang paling besar di sisi Allah ta’ala?” Rasulullah menjawab, “Kamu menjadikan untuk Allah sekutu padahal Dialah yang menciptakanmu,” Berkata Ibnu Mas’ud, “Kemudian dosa apa lagi?”, jawab Rasulullah, “Kamu membunuh anak kamu karena khawatir dia akan makan bersamamu.” Berkata Ibnu Mas’ud, “Kemudian dosa apa lagi?” Rasulullah menjawab, “Kamu berzina dengan istri tetangga kamu.”

Senada dengan hadis ini, firman Allah:

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah ta’ala dengan sesembahan lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina”. (Surat Al-Furqan (25): 68)

Hukuman di dunia itu baru dilaksanakan jika tindakan perzinaan itu benar-benar terjadi. Kepastian terjadi atau tidaknya perbuatan zina ditentukan oleh salah satu dari tiga hal ini: bukti (bayyinah), hamil, dan pengakuan yang bersangkutan.

Sebagaimana sabda Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Huzaifah:

“Hukum rajam dalam Kitabullah jelas atas siapa yang berzina jika ia muhsan, baik laki-laki atau wanita, jika ada bukti, pengakuan atau hamil”. (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Yang dimaksud dengan “bukti” dalam hadis itu ialah kesaksian para saksi yang jumlahnya paling kurang empat orang laki-laki yang menyaksikan dengan jelas terjadinya perzinaan. Jika tidak ada atau tidak cukup saksi, dibutuhkan pengakuan yang bersangkutan, jika yang bersangkutan tidak mengaku, maka hukuman tidak dapat dijatuhkan.

Hukuman di akhirat, yakni azab di dalam neraka sebagaimana diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan Huzaifah di atas, terjadi jika yang bersangkutan tidak tobat. Jika yang bersangkutan tobat dan bersedia menjalankan hukuman di dunia, maka dia terlepas dari hukuman akhirat.

Sebagaimana hadis yang menceritakan seorang sahabat bernama Hilal yang menuduh istrinya berzina tapi sang istri membantahnya. Nabi mengatakan jika hukuman di akhirat lebih dahsyat dari hukuman di dunia, yaitu rajam, jauh lebih ringan. Tapi wanita itu malah mengingkari jika dia sudah berzina.

Dari peristiwa itu dipahami bahwa jika orang yang berzina sudah bertobat dan bersedia menjalankan hukuman di dunia, dia terlepas dari hukuman di akhirat.

Penutup

Alhamdulillah, lengkap sudah penjelasan dspeduli.id dari hukum tajwid surat An Nur ayat 2, terjemahan dan arti perkatanya, isi kandungan serta tafsirnya.

Semoga apa yang kami paparkan di atas bisa bermanfaat dan lebih memahami maksud serta tujuan diturunkannya surat An Nur ayat ke 2 ini. Sehingga kita bisa mengambil hikmahnya. Wallahu a’lam bishowab.

Artikel Pembelajaran Tajwid Lainnya

Hukum Bacaan Tajwid Surat Al Isra Ayat 32

Leave A Reply

Your email address will not be published.